Pembelajaran 2 Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan Kelas 6

Rangkuman materi pembelajaran 2 tema 2 subtema 1 Rukun dalam Perbedaan Kelas 6 SD dan kunci jawabannya. Pada topik pelajaran tematik 2 SD/MI kelas VI tentang “Persatuan dalam Perbedaan” dibagi menjadi beberapa subtema, salah satunya Rukun dalam Perbedaan. Subtema 1 ini dibagi menjadi 6 pembelajaran. Berikut ini ringkasan isi pembelajaran kedua.

Pelangi indah karena warna yang berbeda-beda. Hidup berbangsa dan bertanah air indah jika kita hidup rukun walaupun berbeda-beda.

Ayo Mengamati! Amati gambar tentang masyarakat yang hidup rukun dalam perbedaan berikut!

Pembelajaran 2 Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan Kelas 6

Bacalah teks berikut!

Perbedaan yang Menguatkan

Kampung Cempaka adalah sebuah kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat di Pulau Jawa. Hal itu menjadikan mereka berbeda suku maupun agama.

Di Kampung Cempaka, hiduplah lima orang sahabat. Ada Asnah yang berdarah Sunda, Utami dari Banyuwangi, Toni, seorang anak etnis Tionghoa yang sebelumnya tinggal di Semarang, Wande dari suku Tengger di Jawa Timur, dan Marta, anak seorang pendeta yang dahulu tinggal di Solo. Di Kampung Cempaka, rumah mereka bersebelahan dan mereka pergi ke sekolah yang sama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Bersama anak-anak lain di Kampung Cempaka, mereka setiap akhir minggu berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, selain berolahraga bersama, mereka juga kerap berkeliling ke rumah warga, membantu melakukan apa saja yang dibutuhkan warga.

Kadang-kadang mereka membantu warga lanjut usia, sekadar membereskan rumah atau menyiapkan makanan. Sesekali mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.

Dari Toni, mereka belajar menari Barongsai. Lalu mereka ajarkan tarian itu kepada anak-anak sekampung. Sementara itu, setiap tiba saat panen, Wande dan keluarganya akan sibuk memimpin warga membuat Tumpeng Gede, yaitu nasi khas dari daerah Tengger yang dibuat untuk mensyukuri berkah Tuhan dalam wujud panen raya.

Sikap toleransi yang ditunjukkan kelima sahabat itu memang sekadar berupa hal-hal kecil. Hal kecil dalam keseharian itulah yang mencerminkan kehidupan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Cempaka yang kaya akan perbedaan. Mereka hidup damai berdampingan dan tulus saling menjaga.

Perbedaan tidak menghalangi persatuan. Dengan bersatu, kita dapat melakukan banyak hal.

Setelah mengamati gambar dan membaca teks tentang hidup rukun dalam perbedaan, tulis hal yang kamu ingin ketahui lebih lanjut dalam bentuk pertanyaan!

Tukarkan pertanyaan yang telah kamu buat dengan teman di sebelahmu dan diskusikan jawabannya bersama-sama! Tulis kesimpulan tentang persatuan melalui hidup rukun dalam perbedaan pada bagan berikut!

Apa perbedaan yang ada? Bagaimana menyikapinya? Apa manfaat hidup rukun?

  • Perbedaannya: Di kampung cempaka banyak sekali perbedaan tapi mereka tetap bisa hidup berdampingan dan saling menjaga
  • Menyikapi: menerapkan sifat seperti itu dalam kegiatan sehari-hari
  • Manfaat: tidak ada pertengkaran dan konflik

Ceritakan pengalamanmu tentang hidup rukun di sekolah atau lingkungan tempat tinggalmu sebagai penerapan persatuan!

Jelaskan tentang:

  • perbedaan yang ada,
  • kegiatan yang dilakukan teman/warga bersama-sama secara rukun,
  • sikapmu atau sikap keluargamu terhadap perbedaan yang ada, dan
  • manfaat yang kamu rasakan dari persatuan dalam perbedaan.

Sampaikan pendapatmu kepada teman kelompokmu!

Ayo Berkreasi!

Semangat persatuan bangsa Indonesia tercermin pada seni budaya lokal, salah satunya adalah melalui tarian. Banyak tarian daerah Indonesia yang menyerukan persatuan.

Bacalah teks berikut dalam hati!

Lego-Lego, Tari Adat Alor Bermakna Persatuan

Kunci Jawaban Pembelajaran 2 Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan Kelas 6

Tarian adat adalah salah satu kekayaan budaya yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tarian adat kerap memiliki pesan dan makna yang luhur. Salah satunya ada pada tari Lego-lego dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tarian ini ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri. Pada masing-masing kawasan di Kabupaten Alor terdapat gaya tari dan nyanyian yang berbeda-beda, namun formasinya tetap sama, yakni lingkaran.

Masing-masing nyayian dan pantun yang diungkapkan saat menari, memiliki arti serta harapan yang berbeda-beda. Beberapa literatur menyatakan bahwa tarian ini sempat menjadi tari perang. Sekarang tarian ini lebih sering digunakan untuk menyambut tamu.

Tamu disambut oleh masyarakat yang dituakan, lalu diajak menuju sebuah pohon besar yang rindang, dengan beberapa warga perempuan yang berpegangan tangan mengelilingi pohon. Tamu dipersilakan untuk ikut serta dalam tarian tersebut. Dengan gerakan kaki yang diatur sedemikian rupa, penari akan bergerak mengitari pohon. Pasa saat yang sama, sirih pinang dan minuman sopi ditawarkan. Gerakan kaki dan nyayian di masing-masing daerah bisa saja berbeda, namun bentuk formasi lingkaran dan komponen tradisional lainnya tetap sama.

Di dalam lingkaran, ada tiga lelaki yang memiliki tugas berbeda. Ada pemukul gong yang nadanya akan digunakan untuk menghitung langkah penari, kemudian ada seorang lelaki yang bernyanyi sekaligus mengucapkan pantun, dan seorang lagi bertugas membagikan sirih pinang serta minuman sopi.

Selain menjadi identitas setiap suku, tarian ini menjadi salah satu identitas pemersatu masyarakat Alor yang punya mimpi agar masyarakat dan pendatang terus bersatu membangun kampung serta negeri.

Diskusikan dengan teman kelompokmu bagaimana melakukan tari Legolego. Setiap tari tradisional terdiri atas penari yang melakukan tarian secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok. Kegiatan menari lebih dari satu orang apalagi berkelompok dalam jumlah yang cukup besar membutuhkan kekompakan.

Posisi dalam menari perlu diperhatikan oleh seorang penari. Pengaturan posisi ini disebut dengan pola lantai.

Seorang penari harus memperhatikan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi saat menari. Pola lantai adalah pola denah yang harus dikuasai oleh seorang penari dan berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.

Perhatikan jenis pola lantai berikut!

1) Pola Lantai Vertikal (Lurus)

Tari klasik banyak menggunakan pola lantai vertikal. Penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini memberikan kesan sederhana, tetapi kuat.

2) Pola Lantai Diagonal

Penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.

3) Pola Lantai Garis Melengkung

Penari membentuk garis lingkaran. Tari rakyat dan tari tradisional banyak menggunakan pola ini. Pola lantai ini memberi kesan lemah dan lembut.

Temukan berbagai tari daerahmu! Sebutkan pola lantai tariannya! Praktikkan pola lantai satu tarian bersama kelompokmu dan tuliskan langkahlangkahnya! Kamu bisa menambah menggambar pola lantai tersebut. Diskusikan pola lantai tarian tersebut dengan teman kelasmu!

Ayo Mencoba!

1. Didit adalah adik Siti. Ia baru saja membeli kue. Namun, ia sangat kecewa karena ukuran kue yang dibelinya tidak sesuai harapannya. Didit menunjukkan kuenya kepada kakaknya.

Ukuran kue Didit yang dibelinya adalah 1/4. Ia heran mengapa besaran kuenya lebih kecil dari ukuran kue yang 1/2. Siti dan teman-temannya membantu Didit menemukan jawabannya.

Tahukah kamu apa yang terjadi? Kamu pun bisa membantu Didit. Kamu bisa menggunakan gambar untuk melengkapi jawabanmu.

Jawaban :

Didit membeli kue sebesar 1/4. yang artinya ukurannya adalah 1 dari 4 bagian yang jika digambarkan ada pada gambar terlampir.

Perhatikan gambar, terlihat bahwa kue 1.4 lebih kecil dibandingkan 1/2, karena 1/4 = 0,25 atau 25% dari 1 kue utuh, Sedangkan 1/2 = 0,5 atau 50% dari 1 kue utuh.

2. Didit ingin mengurutkan beberapa bilangan pecahan berikut ini.

Materi Pembelajaran 2 Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan Kelas 6

Bantulah Didit untuk mengurutkan bilangan pecahan tersebut. Buktikanlah dengan menggunakan gambar.

3. Siti, Udin, Dayu, Beni, Edo dan Lani memiliki latar belakang yang berbeda. Namun, mereka tidak mempermasalahkan latar belakang tersebut. Mereka dengan senang hati membantu Didit, adik Siti untuk belajar pecahan.

Nah itulah rangkuman materi pembelajaran 2 tema 2 subtema 1 Rukun dalam Perbedaan Kelas 6 SD dan kunci jawabannya secara singkat, semoga bermanfaat. Lihat secara lengkap? Buka buku siswa dan guru tema 2 subtema 1 Rukun dalam Perbedaan.