Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi dan harga jual tanaman hias? Pada pembahasan sebelumnya, kalian telah mempelajari tentang Perhitungan Harga Budi daya Tanaman Hias meliputi pencarian ide, penentuan jenis usaha, lokasi usaha, kapan memulai usaha, target pasar, sampai strategi pemasarannya.
Nah sebelum menghitung harga pokok produksi dan harga jualnya, pilihlah satu jenis produk budidaya tanaman hias yang akan dijadikan pilihan dalam wirausaha secara lengkap dan terperinci. Lalu buatlah perhitungan biaya lengkap untuk menjalankan usaha budidaya tanaman hias yang kamu pilih.
Contoh Perhitungan Budidaya Tanaman Anggrek
Saya memilih budidaya Bunga Anggrek Bulan, dan berikut sebagian data keuangan usaha saya:
- Persediaan bunga aggrek awal Rp.500.000,00
- Pembelian Rp100.000,00
- Beban angkut pembelian Rp.50.000,00
- Potongan pembelian Rp.50.000,00
- Retur pembelian Rp.20.000,00
- Persediaan anggrek akhir Rp. 200.000,00
- Harga bahan baku budidaya Rp.100.000,00
- Upah karyawan Rp.80.000,00
- Biaya lainnya Rp.50.000,00
- Saya menginginkan laba sebesar 20%
Perhitungan HPP
“HPP = Persediaan awal + Pembelian bersih – Persediaan akhir”
Pembelian bersih usaha saya :
100.000 + 50.000 – 50.000 – 20.000
= 80.000
Maka, HPP usaha saya :
= 500.000 + 80.000 – 200.000
= 380.000
Jadi, Harga Pokok Penjualan dalam usaha saya adalah Rp.380.000,00
Perhitungan Harga Jual
“Harga Jual = Biaya Total + Margin (Keuntungan)”
Biaya Total usaha saya :
Bahan Baku + Upah + Biaya Lainnya
= 100.000 + 80.000 + 50.000
= 230.000
Keuntungan yang ingin saya dapatkan :
Persentase untung × Biaya Total
= 20% × Rp.230.000
= 0,2 × Rp.230.000
= Rp.4.600
Harga Jual yang harus saya tetapkan adalah :
Biaya Total + Keuntungan
= Rp.230.000 + Rp.4.600
= Rp.234.600,00
Jadi, Harga jual yang akan saya tetapkan adalah Rp.234.600,00
Demikian pembahasan secara singkat tentang cara menghitung harga pokok produksi dan harga jual tanaman hias. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Terimakasih!