Nama Tokoh Asal Daerah Alasan Melakukan Perlawanan Bentuk Hasil

Nama tokoh asal daerah alasan melakukan perlawanan bentuk-bentuk perlawanan dan hasil perlawanan, tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kamu peroleh, pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas 5 halaman 32 33 35 37 41 42 Tepatnya pada materi pembelajaran 3 subtema 1.

Nama tokoh asal daerah alasan melakukan perlawanan bentuk-bentuk perlawanan hasil perlawanan

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal Pemimpin Rakyat Aceh dan Ternate yang Melakukan Perlawanan di buku tematik siswa.

Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 37

Ayo Berdiskusi

Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di atas. Bagilah satu tokoh kepada satu kelompok (bisa dengan diundi).

Setiap kelompok mencari informasi tentang perjuangan para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain.

Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kamu peroleh di bawah ini. Diskusikan hasilnya dengan temanmu!

Jawaban :

Nama Tokoh :
Sultan Hasanuddin

Asal Daerah :
Gowa, Sulawesi Selatan, lahir 12 Januari 1631

Alasan melakukan perlawanan :
1. Upaya VOC/Belanda untuk menguasai Gowa, terutama pelabuhan Somba Opu untuk menerapkan sistem monopoli perdagangan.
2. VOC melakukan tindakan provokatif dalam memblokade pelabuhan Somba opu dengan memburu, menangkap dan merusak perahu-perahu orang-orang bugis, Makasar dan yang lain untuk melemahkan posisi Gowa.
3. VOC melakukan taktik adu domba (devide et impera).

Bentuk perlawanan :
1. Sultan Hasanuddin mempersiapkan benteng pertahanan di sepanjang pantai, serta melakukan kerjasama dengan beberapa sekutu Gowa untuk melawan VOC.
2. Pada tahun 1668 Sultan Hasanuddin menggerakkan kekuatan rakyat untuk kembali melawan kesewenang-wenangan VOC, namun berhasil dikalahkan VOC.

Hasil perlawanan :
Mengalami kegagalan, terpaksa mengikuti perjanjian Bongaya tahun 1667 dengan mengakui adanya VOC di Gowa.

Nama Tokoh :
Pangeran Antasari

Asal Daearah :
Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan. Lahir tahun 1797

Alasan melakukan perlawanan :
– Belanda melakukan monopoli dagang dalam Kesultanan Banjar.
– Menyempitnya wilayah kekuasaan Banjar karena perjanjian dengan Belanda.
– Belanda turut campur dalam pemerintahan Banjar, termasuk dalam pemilihan pemimpin Banjar.
– Rakyat Banjar menderita akibat perlakuan sewenang-wenang Belanda, termasuk kerja paksa yang diterapkan oleh Belanda.

Bentuk Perlawanan :
– Tanggal 25 April 1859, Pangeran Antasari bersama 300 prajurit menyerang tambang batu bara beserta perumahan milik Belanda yang ada disekitarnya dengan cara dibakar.
– Melakukan penyerangan ke perkebunan milik Belanda di Gunung Jabok, Kalangan, dan Bangkal.
– Merebut Benteng Pengaron serta mengambil alih tambang Nassau oranje milik Belanda.
– Melakukan penyerangan pos-pos Belanda di Martapura, Hulu sungai, Riam kanan, Tabalong, Tanah laut dan di sepanjang sungai Barito sampai Puruk Cahu.
– Melakukan perang gerilya dan membuat kerajaan yang disertai benteng di pedalaman.
– Melakukan penyelundupan senjata untuk mempersenjatai pasukan.

Hasil perlawanan :
Mengalami kekalahan. Pangeran Antasari meninggal pada umur 75 tahun, namun perlawanan terus berlangsung hingga beberapa tahun.

Nama Tokoh Asal Daerah :
Pattimura

Asal Daerah :
Maluku

Alasan Melakukan Perlawanan :
– Pemecatan para guru di Maluku dengan dalih penghematan.
– Belanda tidak mau membayar hasil bumi rakyat Maluku
– Kegiatan monopoli di Maluku oleh Belanda.
– Rusaknya tata ekonomi dan pola perdagangan bebas di Maluku akibat kedatangan.
– Kebijakan Belanda yang memberatkan dan menyengsarakan seperti kerja paksa, penyerahan paksa hasil rakyat.

Bentuk perlawanan :
– Melakukan serangkaian pertemuan rahasia di pulau Haruku (pulau yang dihuni mayoritas islam), pulau Saparua (pulau yang dihuni mayoritas kristen), dan di hutan kayu putih guna menyeragamkan pemikiran bahwa masyarakat Maluku tidak ingin menderita lagi di bawah kekuasaan Belanda.
– Melakukan perlawanan dengan menghancurkan kapal-kapal Belanda di pelabuhan.
– Melakukan penyerbuan ke benteng Duurstede serta menguasai benteng tersebut.
– Mengalahkan serbuan Belanda yang ingin merebut kembali benteng Duurstede.
– Melakukan upaya penyerangan terhadap Belanda di Benteng Zeelandia di pulau Haruku serta berusaha menguasainya tapi gagal.

Hasil perlawanan :
Mengalami kegagalan. Belanda menangkap Pattimur di daerah Siri Sori dan Pattimura dijatuhi hukuman dengan eksekusi di tiang gantung.

Nama Tokoh :
Sisingamangaraja XII

Asal Daerah :
Bakara, Sumatera Utara. Lahir tanggal 18 Februari 1845

Alasan Melakukan Perlawanan :
– Adanya upaya kristenisasi yang dilakukan oleh Belanda dimana upaya ini dikuatirkan mampu menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang ada secara turun menurun.
– Adanya keinginan Belanda untuk menguasai seluruh tanah batak.

Bentuk Perlawanan :
– Melakukan kampanye keliling daerah-daerah guna menghimbau agar masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama kristen kepada penduduk.
– Mengusir para zending.
– Melakukan penyerbuan dan pembakaran terhadap pos-pos zending.
– Melakukan perlawanan terhadap gerakan pasukan belanda di bahal batu.
– Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng alam di dataran tinggi toba dan silindung.
– Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng buatan di perkampungan.
– Menyerang dan menyergab pos Belanda yang ada di tanah batak.
– Pada Juli 1889 Sisingamangaraja XII kembali angkat senjata melawan ekspedisi Belanda di huta puong.
– Sisingamangaraja XII bersama putera-puteranya patuan nagari dan patuan anggi berserta sisa prajuritnya melakukan perlawanan terakhir di aik sibulbulon daerah dairi.

Hasil perlawanan :
Sisingamangaraja XII mengalami kekalahan karena taktik licik belanda dengan menangkap boru sagala, istri sisingamangaraja XII, sehingga sisingamangaraja XII mengalami tekanan beban psikologis yang berat. Meninggal dalam perlawanan terakhir di aik sibulbulon (dairi) karena tertembak Belanda. Kedua putra dan seorang putrinya ikut gugur di tangan belanda.

Nama tokoh :
Sultan Ageng Tirtayasa

Asal Daerah :
Banten. Lahir tahun 1631

Alasan melakukan perlawanan :
– Kekejaman Belanda.
– Keinginan Belanda menguasai Banten, karena Banten letaknya sangat strategis sebagai bandar perdagangan internasional.
– Adanya persaingan antara Belanda/VOC dengan Banten, dikarenakan VOC membangun bandar perdagangan juga di Batavia.
– Hasutan VOC terhadap sultan haji (putra sultan ageng) untuk merebut tahta kesultanan banten.
– Pembajakan kapal milik banten yang pulang dari Jawa timur oleh kapal-kapal belanda.

Bentuk perlawanan :
– Melakukan serangan-serangan terhadap VOC.
– Mengundang pedagang Eropa seperti Inggris, Perancis, Denmark dan Portugis serta mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara asis seperti persia, benggala, siam, tonkin, dan china guna memulihkan posisi banten sebagai bandar perdagangan internasional sekaligus menandingi perkembangan VOC di batavia.
– Sultan ageng mengirim beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC.
– Melakukan perusakan terhadap beberapa kebun tebu milik VOC guna memberi tekanan dan memperlemah kedudukan VOC.
– Mengobarkan semangat anti VOC.
– Mengepung istana surosowan milik sultan haji pada tahun 1682.
– Melakukan berbagai serangan-serangan dengan taktik gerilya.

Hasil perlawanan :
Berimbang (tidak bisa dikatakan kalah, namun juga belum bisa dikatakan menang). Tahun 1683 Sultan ageng berhasil ditangkap VOC dengan tipu muslihat. Sultan ageng ditawan di batavia sampai wafat tahun 1692.

Nama Tokoh Asal Daerah :
Pangeran Diponegoro

Asal daerah :
Yogyakarta, lahir tanggal 11 November 1785

Alasan melakukan perlawanan :
– Belanda ikut campur urusan keraton Yogyakarta, bahkan untuk mengganti raja dan urusan pemerintahan, harus ijin kepada Belanda.
– Rusaknya adat istiadat dan kehidupan beragama karena campur tangan belanda.
– Kaum bangsawan sangat dirugikan karena sebagian besar sumber penghasilannya diambil alih oleh belanda.
– Rakyat makin menderita karena banyaknya pajak yang harus dibayar kepada belanda.
– Pemasangan patok-patok jalan yang secara sengaja mengenai/melewati makam leluhur pangeran diponegoro.

Bentuk-bentuk perlawanan :
– Bersama pasukannya melarikan diri ke arah tegalrejo untuk menghindari usaha penangkapan.
– Menjadikan goa selarong sebagai basis dalam menentukan setiap perlawanan perang gerilya.
– Melakukan berbagai perang gerilya serta melakukan perlawanan besar-besaran ketika musim hujan tiba, karena senjata api belanda menjadi berkurang kemampuannya ketika musim hujan.
– Menjadikan kyai mojo sebagai guru spiritual pemberontakan serta berkoordinasi dengan pakubowono VI serta raden tumenggung prawirodigdoyo, bupati gagatan untuk melakukan perlawanan terhadap belanda.
– Memobilisasi para bandit profesional untuk ikut serta melakukan perlawanan.
– Menentukan taktik dan strategi perang dengan sebaik mungkin berdasarkan informasi mengenai kekuatan musuh, jarak tempuh dan waktu, kondisi medan serta curah hujan yang dibantu oleh mata-mata dan kurir.

Hasil perlawanan:
Mengalami kekalahan setelah 5 tahun berperang. Pangeran diponegoro ditangkap dengan tipu muslihat, diasingkan ke menado, lalu dipindah ke makasar.

Nama Tokoh :
Silas Papare

Asal Daerah :
Serui, Papua. lahir 18 Desember 1918

Alasan melakukan perlawanan :
– Irian Barat dalam penjajahan dan penguasaan Belanda.
– Belanda masih saja menjajah Irian Barat, padahal diketahui bahwa Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya.

Bentuk perlawanan :
– Berupaya untuk mempengaruhi batalyon Papua guna melakukan pemberontakan memerangi penjajahan belanda.
– Pada bulan November 1946 mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Iran (PKII) agar Irian barat dapat bebas dari penjajahan Belanda dan bergabung dengan Indonesia.
– Oktober 1949 di Yogyakarta, Silas papare mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia.
– Silas Papare membentuk Kompi Irian di lingkungan Mabes Angkatan Darat guna mempersiapkan diri dalam perang terbuka.

Hasil perlawanan :
perlawanannya berhasil. Pada tanggal 1 Mei 1963, Irian barat resmi bergabung dan menjadi wilayah Republik Indonesia sesuai dengan isi persetujuan New York. Nama Irian barat pun kemudian diganti menjadi Irian Jaya, yang sekarang menjadi propinsi Papua dan Papua barat.

Ayo Berlatih
Suku bangsa yang ada di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Bersama teman semeja, sebutkan daerah-daerah persebaran suku-suku tersebut dengan mengisi Peta Tematik berikut.

Jawaban, buka disini: Suku-suku di Pulau Sumatera Kalimantan Sulawesi Jawa Bali dan Papua

Demikian pembahasan kunci jawaban soal tema 7 kelas 5 SD halaman 37 tentang Nama Tokoh Asal Daerah Alasan Melakukan Perlawanan dan Hasil. Kerjakan juga soal lain pada pembelajaran 3 subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan di buku tematik siswa. Semoga bermanfaat! Lihat soal lainnya di kolom pencarian: