Informasi Penting Tentang Raden Ajeng Kartini, pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas 6 halaman 16 17 19 20 21 Tepatnya pada materi pembelajaran 2 Subtema 1 Pemimpin di Sekitarku di buku tematik siswa kurikulum 2013 revisi 2018.
Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal Buatlah Poster Cara Menyikapi Masa Pubertas di buku tematik siswa.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 19
Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Beliau berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Kartini putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M. A. Ngasirah. Beliau merupakan anak ke-5 dari 11 bersaudara.
Kartini kecil berbeda dengan anak-anak perempuan di kampungnya. Ia mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di sekolah bagus. Kartini menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) hingga usianya 12 tahun. Setelah itu, ia dipingit di rumah sesuai tradisi Jawa pada masa itu.
Selama sekolah di ELS, Kartini belajar Bahasa Belanda. Karena bisa berbahasa Belanda, Kartini berkirim surat kepada teman-teman di Belanda. Beberapa temannya, yaitu Rosa Abendanon dan Estelle “Stella” Zeehandelaar.
Surat-surat yang ditulisnya lebih banyak berisi keluhan-keluhan tentang kehidupan wanita pribumi yang sulit untuk maju. Kebiasaan wanita harus dipingit dan tidak bebas menuntut ilmu diungkapkan dalam surat-surat Kartini. Menurut Kartini, perempuan harus memperoleh kebebasan dan kesetaraan baik dalam kehidupan maupun di mata hukum.
Kartini ingin melanjutkan sekolah ke Jakarta atau ke Belanda, tetapi orang tuanya tidak mengizinkannya. Meskipun demikian, orang tuanya tidak melarangnya untuk menjadi seorang guru. Kartini pun mengajar anakanak perempuan di sekitar rumahnya di Jepara.
Pada usia 24 tahun, Kartini dinikahkan dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Kepada suaminya, Kartini menyampaikan bahwa ia ingin menjadi guru dan mendirikan sekolah. Keinginan Kartini disambut baik suaminya. Kartini didukung untuk mendirikan sekolah wanita di kompleks kantor Kabupaten Rembang.
Setahun menikah, Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojo Adhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904. Namun, empat hari setelah melahirkan, Kartini meninggal pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. Ia dimakamkan di Desa Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Meski sudah meninggal, perjuangan Kartini lewat surat-suratnya memiliki arti penting bagi kedudukan wanita Indonesia. Berdasarkan surat-suratnya itu, diterbitkanlah buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Berkat jasanya, R.A. Kartini ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Hingga hari ini setiap tanggal 21 April, kita memperingati Hari Kartini untuk mengenang jasa-jasa Ibu R.A. Kartini.
Ayo Membaca
1. Informasi penting tentang Raden Ajeng Kartini.
Jawaban : Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, 21 April 1879. Beliau berasal dari keluarga bangsawan, Putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, anak ke-5 dari 11 Saudara. Beliau menempuh pendidikan hingga umur 12 tahun di ELS (Europese Lagere School). Saat berumur 24 tahun, beliau menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djoyo Adhiningrat. Beliau meninggal pada tanggal 17 September 1904 pada usia 25 tahun. Berdasarkan surat-surat Kartini kepada teman-teman Belandanya, maka terbitlah buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”, dan tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.
2. Sikap-sikap yang dapat kamu teladani dari Raden Ajeng Kartini.
Jawaban, buka disini: Sikap-Sikap yang Dapat Kamu Teladani Dari Raden Ajeng Kartini
Demikian pembahasan kunci jawaban tema 7 kelas 6 SD/MI di buku tematik halaman 19 secara lengkap. Kerjakan juga soal lain pada pembelajaran 2 subtema 1 Pemimpin di Sekitarku di buku tematik siswa. Semoga bermanfaat! Lihat soal lainnya di kolom pencarian: