Rangkuman materi SMA belajar dari rumah di TVRI hari senin 27 April 2020 tentang Sampah Plastik beserta soal pertanyaan dan kunci jawabannya. Jika kamu belum melihat tayangan pembelajaran di Televisi Republik Indonesia sesuai jadwal pada pukul 10.00 – 10.30, silahkan baca materi berikut ini.
Pembahasan dibawah ini merupakan lanjutan dari sesi sebelumnya dimana kita telah mempelajari tentang apa itu plastik dan jenis-jenisnya. Nah kali ini kita akan bahas tentang Ancaman Polusi Plastik di Sekitar Kita. Langsung saja, baca rangkuman materi berikut ini.
Ancaman Polusi Plastik di Sekitar Kita
Dari 2,5 miliar metrik ton limbah padat yang diproduksi di seluruh dunia, 275 metrik ton merupakan sampah plastik diperkirakan tiap tahun 8 juta metrik ton sampah plastik terbuang ke laut.
Indonesia dianggap sebagai penyumbang polusi sampah plastik terbesar kedua, yakni sebanyak 0,48 – 1,29 juta ton/tahun (Jambeck : Plastik Waste input form land into the Ocen, 2015).
Plastik material berkarakter ringan dan tahan lama pasti akrab dijumpai dalam keseharian kita. Selain praktis, plastik sangat digemari karena harganya murah dan mudah didapatkan. Namun sifatnya yang tidak mudah rusak membuat plastik sulit terurai sehingga tidak ramah lingkungan.
Sejak ditemukan pada awal abad ke-20 di era revolusi industri, plastik sebagai material baru pengganti bahan alami yang ketersediaannya terbatas telah berkembang dengan sangat pesat dan terus diproduksi secara besar-besaran hingga saat ini.
Sebagian plastik berasal dari material alami seperti dari minyak bumi dan karet yang dimodifikasi secara kimia. Dengan mengurangi pemakaian tas plastik berarti kita juga mengurangi konsumsi bahan bakar minyak yang merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
Empat hingga delapan persen minyak dunia digunakan untuk membuat plastik, setengahnya digunakan untuk membuat bahan baku dan setengahnya sebagai bahan bakar untuk proses produksi. Ini setara dengan konsumsi minyak di sektor penerbangan global (IEA, World Energy Outlook, 2014).
Plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami. Perkembangan teknologi telah menambahkan bahan biodegradable sehingga membuat proses penguraian plastik menjadi lebih cepat. Sebanyak 20% sampah di darat berakhir ke laut, sementara 80% sampah di laut berasal dari darat.
Namun meskipun telah hancur dan terurai, plastik tidak akan benar-benar hilang. Akan tetapi berubah menjadi partikel plastik berukuran mikro atau yang dikenal dengan sebutan mikroplastik.
Bisphenol A dan DEHP merupakan zat yang terkandung didalam plastik. Berbagai penelitian menyatakan bahwa kedua zat kimia ini berdampak buruk terhadap kesehatan karena berpotensi merusak hormon dan merusak sistem reproduksi.
Hewan laut yang menjadi bagian dari rantai makanan, akan menelan plastik termasuk partikel racun didalamnya yang kemudian pada akhirnya kembali ke atas piring yang kita makan.
Kita memang tidak dapat menghentikan masifnya produksi plastik karena dibutuhkan peran serta dari semua pihak, termasuk pemerintah selaku pembuat kebijakan. Lalu apa yang dapat kita lakukan?
Semua orang dapat menerapkan prinsip 3R dalam keseharian. Cara termudah adalah dengan mengurangi produk plastik sekali pakai. Misalnya mengganti kantong plastik dengan tas belanja.
3R adalah Reduce, Reuse, Recycle. Reduce berarti mengurangi, Reuse berarti menggunakan kembali, dan recycle berarti mengolah kembali sampah menjadi produk baru yang bermanfaat.
Produksi jumlah pemakaian dan pencemaran akibat limbah plastik nyatanya kian hari makin bertambah banyak. Bisakah kalian membayangkan nasib bumi beberapa tahun mendatang apabila kondisi ini terus terjadi. Pilihannya ada pada kita, satu perubahan kecil dapat berdampak besar, maka mulailah dari diri kita sendiri mulai saat ini.
Nah demikian Rangkuman Materi SMA Belajar Dari Rumah di TVRI 27 April 2020 Sampah Plastik, berikut ini soal pertanyaan dan kunci jawaban terkait dengan materi tersebut :
1. Bagaimana cara plastik masuk ke dalam tubuh kita? Jelaskan!
2. Bagaimana perilaku dirimu, keluargamu, dan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu terhadap penggunaan sampah plastik sekali pakai?